MELENGKAPI kegembiraan menyambut Idulfitri, selain bersilaturahmi, masyarakat mengisi waktu libur dengan mengunjungi tempat-tempat wisata. Meski memiliki potensi yang cukup besar, sesuai dengan pengakuan beberapa pihak, akses ke tempat wisata di Karawang masih terkendala dengan rendahnya kualitas infrastruktur untuk memasuki kawasan itu.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, objek wisata yang ramai menarik pengunjung adalah kawasan wisata alam. Objek-objek wisata sejarah seperti monumen Rawagede di Kecamatan Rawamerta, Tugu Kebulatan Tekad di Rengasdengklok, Candi Jiwa, dan Situ Candi Blandongan di Kecamatan Batujaya, Situs Kutatandingan di Ciampel, dan Situs Cibuaya di Pedes terlihat sepi. Sementara itu, di kawasan wisata religius, Makam Syeh Quro di Kecamatan Lemahabang masih dikunjungi wisatawan walaupun masih seperti hari-hari lain tanpa lonjakan.
Situasi sangat kontras terjadi di kawasan wisata alam. Di pantai Samudra Baru di Desa Sungai Buntu Kecamatan Pedes, ribuan pengunjung datang menyemut. Menurut Koordinator penjualan tiket masuk, Boy Tanto, setiap hari tidak kurang dari 2.000 tiket seharga Rp 3.000,00 terjual.
"Ini terjadi sejak H+2 Lebaran. Ini mungkin akan meningkat sampai dengan H+6 dan baru setelah itu akan mengalami penurunan. Mereka kebanyakan berasal dari Karawang sendiri," ujarnya.
Sementara itu, pengelola objek wisata Pantai Samudra Baru yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sungai Buntu, Tata Husen mengatakan, dengan lokasi yang mudah dan dekat, objek wisata ini memang sangat potensial untuk menyerap ribuan pengunjung, selain harga tiketnya yang paling murah dibandingkan dengan kawasan wisata lainnya di Karawang. "Objek wisata Samudra Baru merupakan objek wisata murah meriah," ujar Tata.
Infrastruktur
Dari semua objek wisata di Karawang, Pantai Tanjung Baru menjadi primadona. Hal itu dibuktikan dengan jumlah kunjungan yang mencapai 110.000 dalam waktu empat hari.
Pantai Tanjung Baru terletak di Desa Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, dipadati wisatawan, baik dari lokal Karawang maupun dari Kab. Subang dan Kab. Purwakarta.
Namun demikian, M. Soleh, Direktur CV Karya Mulya selaku pengelola objek wisata Pantai Tanjung Baru hingga H+4 (Kamis, 24/9) mengatakan, jumlah itu masih lebih sedikit dari tahun sebelumnya.
Pihaknya berharap, puncak kunjungan akan terjadi di akhir pekan pada Sabtu dan Minggu (26-27/9). "Tahun sebelumnya, pada H+2 Lebaran, pengunjung sudah menyemut di pantai ini. Kondisinya sedikit berbeda dengan musim liburan sekarang," kata Soleh.
Penurunan jumlah pengunjung itu, menurut Soleh, diduga akibat infrastruktur jalan yang hingga kini belum dibenahi. Berdasarkan pantauan, dari pintu gerbang masuk objek wisata menuju lokasi pantai yang berjarak 5 km, hanya 1 km yang beraspal, sementara sisanya merupakan jalan pasir dan batu.
Kondisi itu, menurut Soleh, berpengaruh pada minat kunjungan wisatawan. Pasalnya, mayoritas pengunjung menyampaikan keluhan kepada pengelola tentang kualitas jalan.
"Kami berharap infrastruktur jalan ditingkatkan sehingga pelayanan terhadap pengunjung semakin maksimal. Terlebih jika turun hujan, jalan menjadi penuh dengan lumpur," ujar Soleh.
Kepala Desa Pasir Jaya, Zaenudhin Sofyan mengaku telah melayangkan surat permohonan peningkatan kualitas jalan objek wisata Pantai Tanjung Baru ke Pemkab Karawang. "Namun, hingga saat ini belum ada respons positif," kata Sofyan di ruang kerjanya, Kamis (24/9).
Berdasarkan pengamatan di lapangan, objek wisata yang ramai menarik pengunjung adalah kawasan wisata alam. Objek-objek wisata sejarah seperti monumen Rawagede di Kecamatan Rawamerta, Tugu Kebulatan Tekad di Rengasdengklok, Candi Jiwa, dan Situ Candi Blandongan di Kecamatan Batujaya, Situs Kutatandingan di Ciampel, dan Situs Cibuaya di Pedes terlihat sepi. Sementara itu, di kawasan wisata religius, Makam Syeh Quro di Kecamatan Lemahabang masih dikunjungi wisatawan walaupun masih seperti hari-hari lain tanpa lonjakan.
Situasi sangat kontras terjadi di kawasan wisata alam. Di pantai Samudra Baru di Desa Sungai Buntu Kecamatan Pedes, ribuan pengunjung datang menyemut. Menurut Koordinator penjualan tiket masuk, Boy Tanto, setiap hari tidak kurang dari 2.000 tiket seharga Rp 3.000,00 terjual.
"Ini terjadi sejak H+2 Lebaran. Ini mungkin akan meningkat sampai dengan H+6 dan baru setelah itu akan mengalami penurunan. Mereka kebanyakan berasal dari Karawang sendiri," ujarnya.
Sementara itu, pengelola objek wisata Pantai Samudra Baru yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sungai Buntu, Tata Husen mengatakan, dengan lokasi yang mudah dan dekat, objek wisata ini memang sangat potensial untuk menyerap ribuan pengunjung, selain harga tiketnya yang paling murah dibandingkan dengan kawasan wisata lainnya di Karawang. "Objek wisata Samudra Baru merupakan objek wisata murah meriah," ujar Tata.
Infrastruktur
Dari semua objek wisata di Karawang, Pantai Tanjung Baru menjadi primadona. Hal itu dibuktikan dengan jumlah kunjungan yang mencapai 110.000 dalam waktu empat hari.
Pantai Tanjung Baru terletak di Desa Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, dipadati wisatawan, baik dari lokal Karawang maupun dari Kab. Subang dan Kab. Purwakarta.
Namun demikian, M. Soleh, Direktur CV Karya Mulya selaku pengelola objek wisata Pantai Tanjung Baru hingga H+4 (Kamis, 24/9) mengatakan, jumlah itu masih lebih sedikit dari tahun sebelumnya.
Pihaknya berharap, puncak kunjungan akan terjadi di akhir pekan pada Sabtu dan Minggu (26-27/9). "Tahun sebelumnya, pada H+2 Lebaran, pengunjung sudah menyemut di pantai ini. Kondisinya sedikit berbeda dengan musim liburan sekarang," kata Soleh.
Penurunan jumlah pengunjung itu, menurut Soleh, diduga akibat infrastruktur jalan yang hingga kini belum dibenahi. Berdasarkan pantauan, dari pintu gerbang masuk objek wisata menuju lokasi pantai yang berjarak 5 km, hanya 1 km yang beraspal, sementara sisanya merupakan jalan pasir dan batu.
Kondisi itu, menurut Soleh, berpengaruh pada minat kunjungan wisatawan. Pasalnya, mayoritas pengunjung menyampaikan keluhan kepada pengelola tentang kualitas jalan.
"Kami berharap infrastruktur jalan ditingkatkan sehingga pelayanan terhadap pengunjung semakin maksimal. Terlebih jika turun hujan, jalan menjadi penuh dengan lumpur," ujar Soleh.
Kepala Desa Pasir Jaya, Zaenudhin Sofyan mengaku telah melayangkan surat permohonan peningkatan kualitas jalan objek wisata Pantai Tanjung Baru ke Pemkab Karawang. "Namun, hingga saat ini belum ada respons positif," kata Sofyan di ruang kerjanya, Kamis (24/9).
Sekretaris Daerah Kab. Karawang, Drs. H. Arifin Kertanegara, ketika dikonfirmasi soal infrastruktur menyatakan bahwa Pemkab telah membuat program berupa pengecoran jalan akses ke objek wisata. "Pakis, Tanjung Baru, Samudra Baru, semuanya akan tersentuh pembangunan infrastruktur pada tahun 2010. Kecuali kawasan yang secara alamiah memang berat, seperti di Curug Cantri. Ini pun jalannya sudah diperkeras," ujar Arifin. Ia berharap, pembenahan infrastruktur akan menaikkan kontribusi objek wisata pada pendapatan asli daerah. (JU-10/JU-04)***
Sumber :
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=100096
Tidak ada komentar:
Posting Komentar