Selasa, 22 Desember 2009

Cikampek Diwacanakan Pisah dari Karawang

Cikampek ingin segera melepaskan dari wilayah induk administrasinya Kabupaten Karawang. Persyaratan untuk menjadi kabupaten sudah ada. Bahkan, potensi pendapatan asli daerah wilayah Cikampek jika kelak berpisah dari Karawang, bisa mencapai Rp 25 miliar per tahunnya.

"Nggak ada alasan menunda Cikampek menjadi kabupaten sendiri," kata Asmara Hidayatullah, seorang tokoh masyarakat Cikampek yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Amanat Nasional Kabupaten Karawang, Senin siang.

Menurut Asmara, warga Cikampek sudah tak sabar lagi untuk bisa segera bebas dari Kabupaten Karawang. Kecuali dipicu oleh ketidakkonsistenan pemerintah selama ini, dalam pembangunan Cikampek kurang diperhatikan.

Asmara optimistis pemerintah pusat dan provinsi segera merealisaikannya, mengingat wacana pemisahan ini telah bergulir sejak 1980. Wilayah Cikampek memiliki potensi sumber daya ekonomi besar mulai dari kawasan industri dan kilang minyak.

Wilayah yang akan bergaung meliputi Kecamatan Purwasari, Pancawati, Kota Baru, Jatisari, Cilamaya, Talagasari, Lemahabang Wadasm dan Tempuran. Jumlah penduduk sebagai pendukungnya mencapai 500 ribu hingga satu juta orang. "Jadi saratnya sudah terpenuhi semua," Asmara menjelaskan.

Bupati Kabupaten Karawang Dadang S. Mucthar, menanggapi keinginan warganya sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.

Pemekaran wilayah administrasi, kata dia, memerlukan persiapan matang. Selain personil sumber daya manusia, perangkat administrasi, dan infrastruktur harus kuat. Soal potensi Cikampek Dadang meragukannya.

Menurut Dadang, orang-orang yang mengusung isu pemerkaran Cikampek dari Karawang memiliki agenda politik sendiri. "Arahnya sudah jelas, dia (Asmara) berkeinginan jadi bupati," Dadang meyakinkan.

Sumber :
Nanang Sutisna
http://www.tempo.co.id/hg/nusa/jawamadura/2006/03/20/brk,20060320-75348,id.html
20 Maret 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar